Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah gencar membangun fasilitas air bersih dan sanitasi darurat bagi masyarakat yang terdampak bencana di tiga provinsi wilayah Sumatera. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan vital pascabencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Fokus Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan rencana strategis Polri dalam penanganan bencana ini. Ia menyebutkan bahwa Polri akan membangun total 436 sumur bor di ketiga provinsi tersebut. Rinciannya, 261 sumur bor akan dibangun di Aceh, 25 di Sumatera Utara, dan 150 titik di Provinsi Sumatera Barat.
“Kami merencanakan pembangunan 436 fasilitas sumur bor di tiga provinsi, 261 di Aceh, kemudian 25 di Sumatera Utara, dan rencana 150 titik di Provinsi Sumatera Barat,” ujar Kapolri Jenderal Sigit dalam sebuah jumpa pers yang membahas penanganan bencana di Halim, Jakarta Timur, pada Senin (29/12/2025).
Sarana Sanitasi Darurat dan Dukungan Logistik
Selain pembangunan sumur bor, Polri juga menyiapkan berbagai sarana sanitasi darurat untuk menunjang kebutuhan masyarakat, terutama fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Berbagai perlengkapan pendukung juga dikerahkan untuk memastikan ketersediaan air bersih.
“Kami siapkan mobil toilet dua unit, kemudian kita bangun MCK 75, mobil tangki air 32, tangki air bersih 400, dan jet pump 1.431,” jelas Jenderal Sigit merinci fasilitas yang disiapkan.
Progres Pembangunan Bertahap
Kapolri Jenderal Sigit menambahkan bahwa proses pembangunan dan distribusi sarana air bersih ini masih terus berjalan dan dilakukan secara bertahap. Penyesuaian dilakukan berdasarkan kondisi lapangan yang ada.
“Saat ini proses sedang berjalan, belum semuanya selesai, namun progres terus kita laksanakan,” tegas Kapolri.
Upaya pemulihan pascabencana ini juga melibatkan pengerahan ribuan personel Polri yang ditugaskan untuk membantu pemulihan fasilitas publik serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.






